SORBANPATKO.COM, PATI - Musim kemarau panjang mengkibatkan
sejumlah desa terdampak kekeringan hingga kesulitan air bersih di Kabupaten
Pati Jawa Tengah. Sebanyak 60 Desa di 9 Kecamatan mengandalkan pendistribusian
air bersih.
Hal ini menggugah kepedulian Banser Tanggap Bencana (Bagana)
Kabupaten Pati untuk melakukan assessment data kerawanan wilayah dan menyalurkan
bantuan air ke beberapa daerah krisis air bersih.
Kepala Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Bagana Pati Julian
Lutfi Yafi melaporkan pada Selasa, 12 September 2023 mulai pukul 13.00 WIB
hingga malam telah disalurkan bantuan air bersih ke 5 titik di 2 kecamatan yakni Pucakwangi dan Tlogowungu.
Kelima titik tersebut meliputi Dk. Kaliboto, 4/2, Ds.
Plosorejo, Kec. Pucakwangi (Koordinator Setempat: Bapak Sapawi); Dk. Ploso 3/2,
Ds. Plosorejo, Kec. Pucakwangi (Koordinator Setempat: Bapak Suyatman); DS.
Talun 1/3, Kec. Kayen (Koordinator Ndan Paijo-Yon Tlogowungu); DS. Talun 2/3, Kec.
Kayen (Koordinator Ndan Paijo-Yon Tlogowungu); DS. Talun 3/3, Kec. Kayen (Koordinator
Ndan Paijo-Tlogowungu).
Sahabat Yafi menjelaskan bahwa kegiatan ini sudah dimulai pasca Diklatsus Bagana, 28 Agustus 2023 dengan mengerahkan seluruh Bagana untuk melakukan assessment di wilayah masing-masing.
Puncaknya pada 31 Agustus dilakukan rapat untuk menentukan daerah mana saja yang diprioritaskan mendapatkan bantuan air bersih.
"Upaya assessment tersebut terfokus pada tempat rawan bencana, kekurangan air bersih dan pasca terjadi kebakaran," ungkap Sahabat Yafi.
Tercatat sejak 1 September lalu hingga berita ini ditayangkan Tim Bagana menyalurkan 3 hingga 4 kali air bersih setiap harinya dengan 8000 liter ke setiap titik yang membutuhkan. Dengan 8000 liter tersebut hanya mencukupi untuk kebutuhan antara 2 hingga 3 hari.
"Dari seluruh titik yang terdata, prioritas utama kami adalah pondok pesantren. Sampai saat ini ada 3 pesantren yang kami kirimkan air bersih. Karena pesantren tidak ada yang mengajukan permohonan ke pemkab untuk penyaluran air bersihnya," terangnya.
0 Comments